KOTA AQUATIS
Indra melirik jam
tangannya. Sudah menunjukan pukul 13.23 Wita. Di depan kelas terlihat temannya,
Dadang, masih berusaha keras menceritakan kembali cerita fantasi yang telah ia
baca. Di sampingnya Pak Risman, Guru Bahasa Indonesia kami, terus menyemangati.
Tiba-tiba saja Indra
merasa sangat ingin buang air kecil.
“Pak, saya mau izin ke kamar kecil”,
bisik Indra pada Pak Risman.
“Iya..”, jawab Pak Risman tetap
memandang ke arah Dadang.
Indra segera berlari
menuju ke arah kamar mandi yang letaknya di lantai satu bagian belakang sekolah
kami. Tak ada siapapun disitu. Indra segera memutar gagang pintu kamar mandi ke
dua khusus putra begitu ia sampai di depan kamar mandi. Baru hampir setengah
pintu terbuka, ia segera melangkah masuk. Namun, belum sempat masuk ke dalam
dan menutup pintu, Indra merasakan ada keanehan. Ada hal yang tak biasa terjadi
pada tubuhnya. Belum habis rasa keanehannya, Indra tak sadarkan diri dan jatuh
di lantai kamar mandi.
Selang tak berapa lama
Indra mulai sadar. Begitu membuka mata ia sangat terkejut.
“Di mana ini?” bisiknya
dalam hati.
Indra tak lagi berada
dalam kamar mandi. Ia sudah berada di sebuah daerah yang semua bangunannya
aneh. Bangunannya mirip kerang yang sering dilihatnya di laut. Hanya saja
ukurannya lebih besar. Bahkan dilengkapi pintu, jendela, juga fentilasi.
“Apakah ini mimpi?”gumam
Indra lagi.
Ia melihat kanan kiri.
Tak ada siapapun di sana. Ia segera berdiri dan berjalan mendekati bangunan
kerang berwarna hijau. Begitu di depan bangunan itu langkahnya terhenti. Dia
hanya menatap sosok yang keluar dari balik pintu rumah kerang hijau. Pintu
terbuka perlahan sebelum ia ketuk.
“Kamu siapa?” Tanya
sosok yang baru saja muncul di depannya.
Pertanyaan itu
membuang jauh keterkejutan Indra. Ia tak langsung menjawab. Ia masih terus
memperhatikan sosok yang muncul itu. Sosok itu seperti manusia hanya saja
bagian kepala yang begitu aneh. Sosok itu berkepala ikan. Kalau tak salah itu
menyerupai kepala ikan kerapu. Dari suara sepertinya sosok itu berusia empat
puluh tahun ke atas.
“Ini di mana?” Tanya
Indra pada sosok itu.
Sosok itu tak langsung
menjawab. Ia memperhatikan indra sejenak kemudian tersenyum. Senyum yang aneh
bagi Indra karena itu pertama kalinya ia melihat senyum ikan.
“Kamu berada di negeri
Aquatis, nak” jawab sosok itu pelan.
“Mengapa orang di sini
berkepala Ikan?” Tanya Indra lagi penasaran.
“Dulunya negeri ini
kosong. Penduduk yang saat ini tinggal di sini berasal dari dunia sepertimu
tapi karena tidak bisa mengumpulkan kerang emas kami berubah menjadi manusia
berkepala ikan” jawab sosok itu menjelaskan.
Indra langsung
menyahut menimpali
“Berarti aku masih
bisa kembali” Tanya Indra kegirangan.
Sosok itu tak
menjawab. Ia hanya tersenyum dan mengangguk.
“Syaratnya kamu harus
mendapatkan sebuah kerang emas di kota ini dalam waktu 2 jam sejak kamu tiba di
sini” jawab sosok itu menjelaskan.
“Setelah mendapatkan
kerang emas maka lemparkan kerang itu ke dalam kolam air mancur di tengah kota.
Tapi ingat! Jangan berpikir untuk masuk ke dalam kolam itu kalau kamu tidak
ingin berubah menjadi seekor ikan utuh untuk selamanya” sambungnya lagi
“ Terima Kasih, pak “
kata Indra sambil bersiap berlalu dari hadapan sosok berkepala ikan.
Ia tak lagi
menghiraukan sosok berkepala Ikan yang terus memperhatikanknya dari jauh.
Indra terus berlari. Ia ingin segera
kembali. Diliriknya jam tangan.
“Sudah hampir 1 jam”
bisiknya dalam hati sambil terus berlari.
Hampir seluruh kota ia
kelilingi. Namun ia belum juga menemukan kerang emas itu. Semua tempat sampah
sudah ia acak. Masih tetap ia temukan. Empat puluh menit lagi waktu tersisa
yang ia miliki. Sesekali ia bertemu dengan penduduk kota itu. Indra sesekali
mengais tanah yang ia harapkan di dalamnya bisa ditemukan kerang emas. Ia tak
peduli kemeja sekolah yang mulai kotor kena sampah dan lumpur. Ia terus
membongkar tempat sampah dan mengais-ngais tanah.
Dua puluh menit sisa
waktu Indra untuk bisa kembali. Keadaan sekitar juga sudah mulai gelap.
Sepertinya Kota Aquatis akan segera gelap. Waktu malam telah tiba. Indra mulai
terisak sambil terus berlari ke sana ke mari. Matanya terus melihat ke segala
arah mencari-cari siapa tahu di sana ada
kerang emas. Namun semua sia-sia. Tak ada tanda-tanda ada kerang emas.
Sepuluh menit sisa waktu yang ia miliki. Ia
masih terus berlari. Kali ini ia berlari ke arah kolam air mancur yang ada di
tengah kota. Kolam itu berdiameter 100 meter dengan dasar kolam tak terlihat.
Di dalam berenang ikan-ikan dengan berbagai jenis. Baik yang berukuran kecil
hingga sebesar paus. Ia terduduk lemas dengan bersandar ke dinding kolam. Air
matanya terus menetes. Menangis terisak. Tertunduk lesu.
“Nak, kamu punya
sesuatu yang bisa di makan?” tiba-tiba ada suara di depannya.
Indra mendongak.
Melihat sosok yang tadi bersuara. Indra tak terkejut lagi. Di depannya sudah berdiri
sambil memegang tongkat sosok manusia berkepala ikan. Kali ini kepala ikan
tuna. Sedikit berkerut karena sudah berusia lanjut.
Indra meraba kantong
celananya mencari sesuatu di sana. Ia menemukannya. Sebungkus kue pia yang dibelinya
di kantin sekolah. Belum sempat ia makan karena keburu bel istrahat masuk
berbunyi dan Pak Risman sudah di kelas. Indra langsung menyerahkan pia itu pada
nenek kepala ikan tuna.
Diliriknya jam tangan.
Tersisa 2 menit untuk dia bisa kembali. Dia kembali tertunduk membayangkan
kedua orang tuanya. Air matanya kembali menetes.
“Ibu, Ayah, Indra
minta maaf” kata Indra lirih.
Tiba-tiba di depannya
terjulur tangan yang memegang kerang emas. Sontak Indra bangun mengambil kerang
itu dan langsung melemparkannya ke kolam. Ia pun mulai tak sadarkan diri.
Sayup-sayup terlihat wajah seorang nenek dengan kepala normal tersenyum
padanya.
“Terima kasih nek”
bisiknya dalam hati.
Mantap....semangat maju terus. lanjutkan
BalasHapusSaya suka ceritanya,,,, di tunggu lagi cerita fantasi lainnya.
BalasHapusJadilah Guru yang penuh inspirasi dan penuh kretifitas membimbing peserta didik menjadi Generasi yang memiliki karakter terpuji dan Akhlak terpuji dalam menyongsong Generasi Emas di Era milenial mendatang yang penuh tantangn Pak Risman Insyaa Allah mampu dan bisa bersaing dimasa yang akan datang...selamat berkreasi&beraktiftitas salam sukses selalu
Hapus๐๐
BalasHapusMantap pak ๐
BalasHapusMantap semangat trs
BalasHapusMantap๐
BalasHapusMantap pak
BalasHapusMantapp๐๐ป๐๐ป
BalasHapusMantap... Di tunggu seri berikutnya. Teruslah berkarya untuk bangsa. Semangat...
BalasHapusSosok Guru yang insya Allah Tahan dan tangguh dalam menghadapi tantangan dan zaman yang penuh "degrafdasi" dimana yang tidak kompoten akan teteliminasi dengan sendinya. RISMAN SOSOK GURU MASA DEPAN.
BalasHapusTERUSLAH BERKARYA PERJUANGANMU MASIH AMAT PANJANG.
Jadilah guru yang penuh Inspirasi&kreatifitas dalam membimbing&mendidik peserta didik dimasa yang akan datang yang penuh tantangan dan hambatan menuju Gerbang Emas di Era Abad 21 menuju Generasi Millenial..Insyaa Allah Pak Risman mampu&tangguh menghadapi tantangan Zaman selamat berkompetisi salam sukses selalu...
BalasHapus